PEKANBARU - Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Riau melantik 3 orang pejabat utama dilingkungan BNNP Riau, Jumat (27/11). Ketiga pejabat yang dilantik yakni Kombes Pol Charles Panuju Sinaga sebagai Kabid Pemberantasan BNNP Riau, Kombes Pol Berliando sebagai Kepala BNNK Pekanbaru dan AKBP Boni Facius Siregar MH sebagai Kepala BNNK Dumai.
Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut, dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Riau, Brigjen Pol Robinson DP Siregar. Ia mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan merupakan sebuah hal yang wajar yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi dilingkungan BNNP Riau.
Dia berharap, pejabat utama yang dilantik bisa berkerja maksimal karena sebentar lagi akan ada pergantian tahun serta pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2024 pada bulan Februari 2024 nanti.
"Saya ucapkan selamat dan sukses, atas pelantikan pejabat utama dilingkungan BNNP Riau. Untuk Kepala BNNK Pekanbaru dan Dumai yang dilantik, tolong bekerja maksimal dalam memberantas narkoba di wilayah kerja masing-masing karena masih banyak kelurahan dan laporan yang kita terima dari masyarakat," tegasnya.
Dikatakan dia, perang terhadap narkoba terus dilakukan, karena sebentar lagi akan ada pergantian tahun. Selain itu, juga akan menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024.
"Semuanya harus bekerja dan tidak boleh lengah," Robinson kembali menegaskan.
Sementara itu, Kepala BNNK Pekanbaru, Kombes Pol Berliando mengungkapkan, bahwa kerja sama dengan seluruh pihak sangat dibutuhkan, termasuk masyarakat. Dirinya mengaku, siap menjalin koordinasi dan komunikasi bersama pemerintah daerah dalam memerangi kasus peredaran narkoba di Pekanbaru.
"Dengan diberikannya amanah baru ini, tentunya tugas dan tanggung jawab juga akan semakin besar. Semoga tugas dan tanggungjawab baru ini bisa terlaksana dengan baik, tentunya dengan dukungan semua pihak termasuk masyarakat," ucapnya.
Dikatakan dia, bahwa pihaknya akan meningkatkan koordinasi dan komunikasi bersama Pj Wali Kota Pekanbaru dan Ketua DPRD Pekanbaru agar peredaran narkoba di wilayah Pekanbaru bisa diminimalisir.
Berliando juga mengingatkan masyarakat, agar senantiasa waspada terhadap segala bentuk modus peredaran narkoba. "Pasalnya, hampir 70-80 persen penghuni Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas terjerat kasus narkoba," tandasnya.