Siswa Diduga Terlibat Geng Motor, Ini Respon Kadisdik Pekanbaru

Siswa Diduga Terlibat Geng Motor, Ini Respon Kadisdik Pekanbaru

PEKANBARU - Sejumlah siswa di Kota Pekanbaru diduga terlibat dalam balap liar dan geng motor. Mereka bahkan sampai membuat kericuhan dengan masyarakat hingga berakhir di kantor polisi.

Terkait terlibatnya anak sekolah dalam balap liar dan geng motor tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan pihaknya secara rutin memberikan dan pengawasan terhadap siswa di Sekolah. 

Dikatakannya, saat jam pelajaran, maka siswa adalah tanggung jawab sekolah. Namun di luar jam sekolah maka itu adalah tanggung jawab orang tua.

"Soal geng motor, sebenarnya banyak usaha yang kita lakukan. Tapi sebenarnya, inti dari keberhasilan geng motor itu harusnya dari orang tua dan lingkungan. Karena geng motor itu tidak dilaksanakan di dalam jam belajar, jadi pengawasan orang tua yang kita perketat," ujar Jamal, Senin (26/2/2024).

Namun demikian, pihaknya dari sekolah telah mengupayakan dengan melarang siswa untuk ikut-ikutan geng motor. Ia menyebut, siswa SMP dilarang membawa kendaraan ke sekolah.

Sehingga kata Jamal, siswa SMP bisa dipastikan tidak ikut-ikutan geng motor atau balap liar saat jam pelajaran. Bahkan pihaknya juga sudah bekerjasama dengan kepolisian melalui Satlantas untuk memberikan arahan dan sosialisasi berlalu lintas.

Karena itu, pengawasan orang tua di luar jam sekolah perlu diperketat lagi. Menurutnya, pengawasan anak di luar jam itu adalah tanggung jawab bersama.

"Di luar jam sekolah itu bukan tanggungjawab kami lagi, intinya harus bersama, silahkan saja polisi menindaknya. Mau ditilang mau diapakan silahkan," ucapnya.

Ia menyebut, Dinas Pendidikan bersama pihak Satlantas telah melakukan upaya agar siswa tidak membawa kendaraan saat ke sekolah. Kemudian upaya sosialisasi juga telah dilakukan oleh Satlantas dan bahkan disampaikan saat Apel di sekolah.

"Intinya, kalau mau menghilangkan geng motor itu, salah satunya adalah orang tua. Orang tua harus tahu kemana anak, mengawasi anaknya. Kalau hanya sekolah saja tidak efektif. Dan kita tetap memberikan imbauan-imbauan bekerjasama dengan kepolisian," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index