Sempena HUT PMI, Firdaus Serahkan Cincin Emas Bagi Pendonor Darah

Sempena HUT PMI, Firdaus Serahkan Cincin Emas Bagi Pendonor Darah
Walikota Pekanbaru, Firdaus saat menghadiri acara HUT PMI

PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyerahkan cincin emas bagi para pendonor darah. Pasalnya, mereka telah mendonorkan darah lebih dari 100 kali.

Ketua Panitia Syukuran Sempena HUT ke-74 Palang Merah Indonesia (PMI) sekaligus Sekretaris PMI Pekanbaru Yusrizal dalam sambutannya di Hotel Grand Central, Sabtu (28/9/2019), mengatakan, dalam memperingati HUT ke-74, PMI Pekanbaru telah menggelar beberapa rangkaian kegiatan sebelumnya seperti donor darah dan pembagian masker untuk mengurangi dampak kabut asap. Dalam peringatan HUT ke-74 ini, penghargaan juga diberikan berupa cincin emas bagi pendonor darah hingga 100 kali.

"Piagam penghargaan juga kami berikan kepada pendonor 75 kali, 50 kali, dan 25 kali. Kami juga menyerahkan penghargaan kepada instansi dan lembaga yang aktif melaksanakan donor darah di Pekanbaru," ujarnya.

Lalu, penghargaan diberikan bagi pengurus PMI kecamatan yang aktif melakukan donor darah. Di samping itu, sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) diserahkan kepada Ketua PMI Pekanbaru.

Sementara itu, Walikota Pekanbaru, Firdaus menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Pekanbaru yang telah mendonorkan darahnya untuk membantu sesama umat manusia yang membutuhkan pertolongan. "Semoga dengan aktifnya pendonor, penghargaan tadi bisa terus memberikan semangat. Saya yakin, penghargaan tadi bukanlah yang utama, namun lebih kepada rasa kemanusiaan untuk saling membantu dan menolong," kata Firdaus.

Kesempatan yang sama, Ketua PMI Kota Pekanbaru yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M Noer mengatakan, cincin emas ini sudah beberapa bulan yang lalu diterima. Cincin emas bagi para pendonor ini bisa saja diberikan dalam waktu yang cepat.

"Namun, kami ingin wali kota yang menyerahkan langsung kepada para pendonor darah 100 kali itu. Cincin emas kami serahkan pada HUT ke-74 PMI," ujarnya.

Tak hanya itu saja, M Noer juga sempat menyinggung soal Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru butuh waktu dua tahun untuk meraih penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Karena, proses penilaian butuh waktu berhari-hari oleh BPOM yang didampingi relawan asing.

Ketua PMI Kota Pekanbaru M Noer dalam Syukuran Sempena HUT ke-74 Palang Merah Indonesia (PMI) di Hotel Grand Central, Sabtu (28/9/2019), mengatakan, pemberian penghargaan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM kepada PMI Pekanbaru adalah dalam kategori pengolahan darah dari dan ke tubuh manusia. Proses yang rumit itu dinilai BPOM telah sesuai standar.

Penilaian ini membutuhkan waktu dua tahun. Tim penilai bisa berhari-hari di UTD," ujarnya.

Bahkan, tim BPOM didampingi relawan asing. Tim BPOM ini mengawasi cara pengolahan darah di UTD PMI Pekanbaru.

"Jadi, penghargaan yang diterima ini tidak sekadar pemberian hadiah. Tetapi, sertifikat yang diberikan BPOM betul-betul karena layaknya pengolahan darah hasil donor di UTD PMI Pekanbaru," jelas M Noer.

Karena telah sesuai standar, maka UTD PMI Pekanbaru tidak boleh menerima darah hasil donor dari UTD PMI lain yang belum tersertifikasi. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index