SDN 120 Pekanbaru Kembali Banjir, Ini Respon Disdik

SDN 120 Pekanbaru Kembali Banjir, Ini Respon Disdik

PEKANBARU - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 120 Kota Pekanbaru kembali terendam banjir, Jumat (2/2/2024). Banjir terjadi akibat pasangnya air Sungai Siak.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan banjir di SDN 120 kembali terjadi lantaran air Sungai Siak yang pasang. Ia menjelaskan, banjir di lokasi itu tidak tergantung pada tingginya intensitas air hujan, akan tetapi lebih kepada air Sungai Siak yang pasang.

Untuk itu, tindakan harus diambil sekolah untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan. Menurutnya, kondisi air sungai yang sudah masuk ke ruang kelas jelas membahayakan anak-anak.

"Kita sudah sampaikan ke kepala SDN 120, agar bisa mengambil tindakan kalau air masuk ke ruang kelas," ujar Jamal.

Dikatakannya, jika genangan banjir membahayakan, maka pihak sekolah bisa mengambil kebijakan. Para murid nantinya bisa belajar dari rumah atau daring untuk sementara waktu selama sekolah terendam air pasang.

"Kalau membahayakan ya belajar dari rumah saja, kita berharap pasang surut sungai ini bisa normal dalam dua hari ini," katanya.

Ia menyebut, saat ini tidak hanya SDN 120 Pekanbaru yang terendam banjir. Namun, SDN 140 di Bambu Kuning dan SMPN 44 Pekanbaru di Jalan Damai, Kelurahan Palas. Hanya saja, banjir yang menggenangi sekolah saat ini tidak setinggi banjir sebelumnya.

Sementara ini, siswa di tiga sekolah yang terendam banjir masih melakukan aktivitas belajar. Menurutnya, jika banjir tidak mengganggu aktivitas belajar, maka belajar di sekolah tetap dilaksanakan.

Namun, jika banjir sudah mengganggu hingga masuk ke ruang kelas seperti kondisi sebelumnya, maka pihak sekolah mengambil kebijakan dengan mengizinkan belajar dari rumah.

Menurutnya, dalam kondisi banjir saat ini yang paling utama adalah keselamatan siswa. Pihak sekolah harus memerhatikan keselamatan siswa di sekolah saat terendam banjir.

"Jangan sampai digigit ular atau kenapa kenapa anak-anak itu, tenggelam bisa masuk parit. Kalau membahayakan, ya kayak kemarin saja, belajar dari rumah," imbaunya.

Pihaknya juga menyerahkan kebijakan untuk belajar dari rumah ketika sekolah terendam banjir. Namun jadwal belajar dari rumah jangan terlalu lama.

"Mereka harus melakukan evaluasi setiap dua hari, ya kalau bisa masuk. Kalau tidak bisa ya belajar dari rumah, nanti diberi tugas," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index