Soal Isu Jokowi Jadi Ketum Partai Golkar, JK: Tak Penuhi Syarat

Soal Isu Jokowi Jadi Ketum Partai Golkar, JK: Tak Penuhi Syarat

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) merespons isu soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. JK menyebut jika hal itu tidak memenuhi syarat.

"Kan sudah dibantah oleh beberapa pihak dan tidak memenuhi syarat," kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

JK menjelaskan syarat untuk seseorang bisa menjadi Ketum Golkar salah satunya pernah menjadi pengurus Golkar selama lima tahun dan sebagai kader.

"Kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya. Bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar. Karena itu pernah pengurus lima tahun, satu periode, itu saja sebenarnya caranya, gampang caranya," ujarnya.

JK mengaku tidak setuju jika Musyawarah Nasional (Munas) Golkar digelar lebih cepat. Mantan Ketua Umum Golkar itu menyebut seluruh DPD Golkar sudah sepakat Munas Golkar dihelat Desember nanti.

"Iya, kan tidak boleh. Kalau dipercepat kan Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) namanya, kalau Munaslub, nanti Munas, Munas lagi. Mereka sudah diputuskan dengan seluruh DPD, yang menentukan kan DPD bukan orang lain. DPD Rapim di Bali, memutuskan itu, itu secara partai sudah begitu memenuhi anggaran dasar," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo sempat disorot awak media karena mengenakan dasi kuning ketika hendak berangkat ke Tokyo Jepang dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu, 16 Desember 2023. Sejumlah petinggi Golkar yang mengatakan dasi kuning Jokowi menandakan kepala negara nyaman dengan partai tersebut.

"Pak, memakai dasi kuning maknanya apa? Tumben, Pak, pakai dasi kuning," tanya wartawan saat itu.

Mendengar pertanyaan wartawan, Presiden Jokowi yang sudah akan mengakhiri sesi keterangan pers mendadak memegang dasinya. Jokowi pun tersenyum dan memberikan jawaban.

"Masa enggak tahu (artinya)?" ujar Jokowi.

Jokowi juga sempat merespons kabar dirinya akan bergabung dengan Partai Golkar dengan kelakar. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan dirinya setiap hari masuk Istana.

"Saya setiap hari masuk Istana," kata Jokowi sembari tersenyum usai menghadiri Rapim TNI-Polri di Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu 28 Februari 2024.

Kemudian, rumor Presiden Jokowi akan bergabung dan jadi ketua umum Partai Golkar santer dibicarakan akhir-akhir ini. Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai Jokowi tak perlu jadi pemimpin partai politik tertentu termasuk Golkar.

Menurut Doli, Jokowi seharusnya menjadi pimpinan tertinggi semua partai di Indonesia termasuk Golkar setidaknya sampai akhir jabatannya pada 20 Oktober 2024, karena ia adalah Bapak Bangsa.

“Sebaiknya Pak Jokowi itu berada di atas semua golongan, di atas semua partai politik, karena Pak Jokowi itukan Bapak Bangsa,” kata Doli di sela Silaturahmi Partai Golkar Se-Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat 15 Maret 2024.

Berita Lainnya

Index