Dua Wajah Pelatih Senior Siap Dijadikan Pengganti McMenemy

Dua Wajah Pelatih Senior Siap Dijadikan Pengganti McMenemy

JAKARTA - Timnas Indonesia kalah lagi. Bermain di kandang sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (10/9), skuat asuhan Simon McMenemy itu digilas Thailand dengan skor tiga gol tanpa balas dalam ajang Pra-Piala Dunia 2022. 

Dua kekalahan beruntun di kandang (laga pertama kalah dari Malaysia skor 2-3) tentu sangat menyakitkan bahkan memalukan. Padahal skuat Merah Putih kerap tampil ganas di hadapan pendukungnya sendiri, contohnya menghadapi Harimau Malaya pada 2016 silam di Stadion Manahan Solo, skuat Garuda menang skor 3-0 dan pada 2010 di SUGBK menang dengan skor 2-1. 

Meski harus diakui rekor menghadapi tim Gajah Perang Thailand kurang baik. Pencinta sepak bola Tanah Air pun beranggapan jika tak sepantasnya timnas Indonesia kalah dengan defisit tiga gol di SUGBK. Kinerja pelatih kepala, Simon McMenemy langsung disorot, seusai laga teriakan Simon Out menggema. Bahkan pada sosial media twitter tagar #SimonOut menjadi trending topic.

Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali mengatakan jika permainan yang disajikan Stefano Lilipaly dan kawan-kawan tak berbeda kala ditumbangkan Malaysia, atau hanya komposisinya saja yang sedikit berubah. Menurutnya, Simon tidak cakap dalam mengatur sebuah strategi, sehingga gaya bermain anak asuhnya sangat monoton. 

Akmal menyebut ciri khas bermain skuat Garuda dengan menerapkan pola bermain passing pendek dengan teknik satu-dua sentuhan yang cepat sudah hilang, Yang terlihat hanyalah gaya bermain dengan mengandalkan umpan jauh ke depan. 

Bahkan ia mengatakan pergantian pemain yang dilakukan Simon tidak memberikan solusi. “Dari kekalahan dua kali di kandang ini secara umum ya kami sudah bisa untuk mengatakan selamat tinggal Piala Dunia 2022, karena kami setelah ini akan menghadapi empat laga tandang lawan Vietnam dan Uni Emirat Arab (UEA), terus ke Malaysia dan Thailand. 

Jadi ke depan PSSI harus bisa mengambil langkah yang bijak, atau kemudian mengganti pelatih karena saya melihat tidak ada hal yang mencolok dari timnas kita,” kata Akmal. 

Dua kekalahan tersebut juga memantik keprihatinan PSSI. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi mengaku sudah rencana dari Exco untuk menggelar evaluasi pelatih.

“Saya belum tahu teman-teman (Exco) bagaimana. Tapi kalau saya pribadi minta untuk dipecat. Soal penggantinya ya sudah lah yang lokal saja dulu, ada Rahmad Darmawan kok dan ada Jacksen F. Tiago juga, mereka juga lisensinya sudah AFC Pro, sudah bagus dan pengalaman juga sudah banyak menangani sepak bola Indonesia,” kata Yunus.

Berita Lainnya

Index