DR Muhammad Syafi'i: Jangan Salahkan Kepsek dan Guru

DR Muhammad Syafi'i: Jangan Salahkan Kepsek dan Guru
DR Muhammad Syafi'i Ketua PGRI Riau.

CELOTEH RIAU.COM--Ditengah pandemi coronavirus disease (Covid-19) dan bulan Ramadan 1441 H, Provinsi Riau dihebohkan pemberitaan kelulusan siswa di Kabupaten Rokan Hulu.

Sayangnya, berita viral itu bukan tentang siswa berprestasi  tapi sebaliknya sisi negatif siswa SMAN 1 Kunto Darussalam  yang merayakan kelulusan diluar batas kewajaran dan bertentangan dengan etika perilaku seorang pelajar di Bumi Lancang Kuning Riau.

Berbagai pihak sangat menyayang dan prihatin dengan kejadian ini. Salahsatunya Ketua PGRI Riau DR Muhammad Syafi'i. 

Ia mengaku  prihatin,  di tengah bencana Covid 19, ada siswa yang tidak sepatutnya melakukan hal yang seperti itu. Apalagi dalam Bulan Suci Ramadan. Padahal, Surat Edaran Gubernur Riau untuk berada di rumah dan belajar dari rumah serta beribadah di rumah tentunya harus ditaati oleh seluruh komponen masyarakat. 

Menurut Syafi'i, prosedur kelulusan yang dibuat Pemerintah Provinsi Riau melalui Disdik Provinsi Riau prosedurnya jelas dan tentunya dijalankan oleh kepala sekolah di seluruh Provinsi Riau. 

"Rapat kelulusan hingga pengumuman kelulusan melalui online dan tengah malam menandakan sudah adanya prosedur yang baik untuk proses kelulusan agar tidak adanya kumpul kumpul atau perayaan seperti itu. Ya harus di rumah dan ini ditaati oleh kepsek dan guru. Kepsek dan guru kan juga di rumah," ungkap Syafi'i, Selasa (5/5/2020) seperti dilansir dari Menit Riau.com

Disinggung tentang adanya pernyataan kepala sekolah harus dicopot. Syafi'i meminta semua pihak jangan menyalahkan kepsek ataupun guru.

"Sedikit-sedikit guru atau kepala sekolah yang salah. Padahal siswa di rumah, masa guru atau kepala sekolah yang disalahkan. Pengawasan di rumah kan sekarang lebih dominan dilakukan orangtua. Orangtua harusnya memantau anak kemana, alasan apa keluar rumah, mohon jangan sedikit-sedikit guru atau kepala sekolah disalahkan," paparnya. 

Kejadian ini kata Syafi'i perlu bijak disikapi.Pasalnya  sejak Covid-19 ini siswa harus berada di rumah, orangtua harus selektif dengan alasan apapun keluar rumah. 

"Ini saatnya kita juga berbenah bahwa tanggung jawab pendidikan itu bukan hanya di sekolah tapi dari rumah proses pendidikan itu sudah berlangsung. Ke depan hal seperti ini kita  tidak boleh terjadi lagi. Kami yakin guru pastilah mengimbau jangan coret-coretan, jangan merayakan kelulusan karena itu tidak baik apalagi disaat pandemi covid ini," tutup dosen Universitas Riau ini. *

Berita Lainnya

Index