Berantas Kemiskinan, Warga Kurang Mampu di Desa Pamesi Dijatah 8 Ekor Kambing

Berantas Kemiskinan, Warga Kurang Mampu di Desa Pamesi Dijatah 8 Ekor Kambing
Kepala Desa Pamesi, Rakino saat menunjukan kambing dan kandang yang dialokasikan pemerintah desa untuk warga miskin di daerah tersebut.

CELOTEH RIAU-- Kepedulian terhadap perekonomian warga tak mampu, membuat pemerintah desa (Pemdes) Desa Pamesi Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis  Riau melakukan terobosan .

Salahsatunya memberikan sebanyak 8 ekor kambing kepada 14 orang warga desa yang tak mampu untuk beternak.Bahkan pemerintah desa juga membuatkan  kandangnya 

"Jadi mereka nanti yang merawatnya, anakan kambing tersebut nantinya untuk mereka sendiri, untuk keperluan biaya sekolah anak, kesehatan, hal-hal mendesak, maupun peningkatan ekonomi," kata Kepala Desa Pamesi, Rakino, Rabu (13/1/2021).

Inovasi ini dilakukan pemerintah desa kata Rakino, bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah desa yang berada di pelosok tersebut.

Kawasan desa ini jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan diapit hamparan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan swasta. Untuk menjangkaunya butuh waktu sekitar 1,5 jam dari pusat kota Duri, Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Rakino menjelaskan, program tersebut telah dialokasikan secara bergulir, setiap dua tahun sekali indukan kambing itu akan berpindah ke warga miskin lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan yang terjadi dengan cara yang berkesinambungan. "Kita buat polanya bergulir," ujarnya.

Dia mengaku menjalankan program tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) sebagai bentuk program pemberdayaan bagi masyarakat. Setiap tahunnya, 14 warga miskin selanjutnya bakal menerima program yang sama. 

"Tiap tahun kita anggarkan, mereka yang tidak ada kerja dan benar-benar butuh serta sesuai kriteria kita berikan program ini," jelasnya.

Terbukti sejak Agustus 2020 program itu berjalan pemerintah desa mencatat kambing-kambing yang diperuntukan bagi warga tersebut telah menghasilkan 47 ekor anakan. Ini diberikan kepada peternak dari warga kurang mampu tadi sebagai apresiasinya atas kegigihan dalam mengembang biakan hewan ternak itu.

Awalnya, Rakino bercerita bahwa telah menggelontorkan sebanyak 112 ekor kambing dengan 98 betina dan 14 ekor jantan yang disebar kepada warga kurang mampu di masing-masing wilayah RT setempat.

Kemudian di tangan warga yang tepat itu, setiap 8 ekor kambing yang dipelihara diberi pakan rumput, dirawat serta dijaga dengan baik. Tingkat kematian dari kambing ini pun terbilang rendah.

Pemerintah desa setempat mencatat bahwa sejak program itu bergulir, hanya 6 ekor kambing yang mati. "Faktornya sakit masuk angin," tuturnya.

Rakino juga memberlakukan aturan bahwa anakan kambing yang dihasilkan dari indukan tersebut tidak boleh sembarang dijual apabila tidak untuk kepentingan yang mendesak dan mesti dengan alasan yang jelas.

Ini dilakukan agar warga tersebut dapat terus mengembang biakan hewan ternak yang dibiayai uang negara tersebut agar berkembang lebih banyak lagi.

"Harapan kita warga desa ini lebih sejahtera," katanya.

 

 

#serba serbi

Index

Berita Lainnya

Index