Ketua NOC Imbau Masyarakat tidak Ejek Tuan Rumah SEA Games di Medsos

Ketua NOC Imbau Masyarakat tidak Ejek Tuan Rumah SEA Games di Medsos
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari

CELOTEH RIAU.COM --Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan bully atau mengejek tuan rumah SEA Games 2019, Filipina, di media sosial (medsos).

Tanda pagar (tagar) #SEAGames2019fail sempat meramaikan jagat medsos seperti Twitter setelah munculnya kekacauan pemberitaan terkait persiapan Filipina yang amburadul. Bahkan, lebih dari 13 ribu kicauan netizen menyertakan tagar tersebut.

"Sebagai Ketua PB ISSI maupun Ketua NOC, saya mengimbau agar tidak ikut-ikutan bertagar-tagaran yang mendiskreditkan tuan rumah. Kita harus dukungan mereka yang terbaik.

"Insyaallah jika kita jadi tuan rumah pun, mereka akan berikan dukungan untuk kita," ucap Okto di acara pelepasan kontingen balap sepeda Indonesia menuju SEA Games 2019, Selasa (26/11).

Imbauan Okto beralasan karena Indonesia juga bakal menjadi tuan rumah berbagai event olahraga level Asia maupun Dunia, mulai Piala Dunia U-20 2021 sampai Piala Dunia Basket 2023.

Okto menegaskan, menjadi tuan rumah ajang multievent apapun pasti ada tantangannya. Sebab itu, panitia penyelenggara biasanya berhati-hati dalam membuat perencanaan.

Sebagai peserta, Indonesia diharap bisa menghargai semua usaha yang telah dilakukan Filipina untuk menjadi tuan rumah yang baik. Jika ada ketidaksempurnaan dalam persiapan, itu dianggap sebagai bagian dari risiko penyelenggaraan.

"Tapi karena ini sifatnya pesta, ini bukan target utama karena di SEA Games ini tidak memberi poin tambahan ke Olimpiade. Kita datang untuk menyemarakkan pestanya. Kalau pulang bawa banyak emas, Alhamdulillah," ungkap Okto.

Sebelum SEA Games 2019 dibuka secara resmi pada Sabtu (30/11), kekacauan terjadi secara masif dalam penyelenggaraan multievent edisi ke-30 tersebut.

Sebagian kontingen mengeluhkan pelayanan yang diberikan panitia penyelenggara SEA Games 2019, PHISGOC. Salah satunya timnas Thailand U-23 yang menyayangkan kemacetan di Filipina yang membuat Gajah Perang membatalkan latihan.

Ada juga timnas Timor Leste yang telantar di bandara lantaran jemputan dari penyelenggara baru tiba tiga jam kemudian. Skuat Timor Leste juga sempat tersasar sebelum tiba di penginapan.

Sarana hotel yang belum siap juga membuat timnas Myanmar harus tidur di lantai. Selain itu, Myanmar mengkritik ukuran bis tim yang terlalu kecil.

#Sport

Index

Berita Lainnya

Index